Porossulteng-Parigi Moutong- Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang memegang peranan vital dalam kehidupan manusia, terlebih dalam hal mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni demi menyosong Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti. Akan tetapi, kondisi tingkat literasi di Indonesia masih terbilang sangat rendah hal itu dapat dilihat dari survei yang dilakukan oleh _Program for International Student Assessment_(PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development_ (OECD) pada tahun 2019, menunjukkan Indonesia berada di peringkat ke 62 dari 70 negara. Hal itui berarti Indonesia termasuk dalam 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Adapun tingkat literasi di daerah Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) masih berada dikisaran angka 46-an% seperti yang disebutkan Drs Hamdja Daemadjadja selaku Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Parigi Moutong pada media ini, Senin (11/7/22).
"Kalau kemarin kita surveinya tidak jauh dari nasional, 46% koma sekian," Sebut Hamdja.
Maka dari itu, Pemerintah dalam hal Ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parigi Moutong melakukan serangkaian kegiatan upaya peningkatan literasi masyarakat sebagaimana yang dijelaskan oleh Hamdja.
"Jadi, kalau berkaitan dengan literasi itu, sebenarnya kegiatan literasi masuk di mana saja, di pendidikan juga bisa masuk. Untuk di sini (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan) punya penanganan kegiatan literasi. kegiatan literasi itu di mana mana ada, cuma secara khusus di bidang ini kami melakukan itu. Kami bekerjasama dengan beberapa pihak, ada kerjasama dengan sekolah, kerjasama dengan masyarakat, dan lain sebagainya,"Jelasnya
"Kalau di sekolah sudah ada perpustakaannya, jadi sangat mudah jika masyarakat, kita mengacu pada dua hal yaitu Pertama Taman Baca Masyarakat (TBM) itu yang kita tumbuhkan, dan kedua perpustakaan desa yaitu disetiap desa punya perpustakaan,"Tambahnya
Hamdja juga menjelaskan, bahwa mereka telah melakukan pembimbingan intensif di perpustakaan desa serta menumbuhkan minat baca masyarakat melalui Taman Baca Masyarakat yang telah didirikan
"Di Parigi Moutong ini kita sudah melakukan pembimbingan, ada 4 desa yang hari ini kebetulan sudah mendapatkan bantuan dari Pusat,m berupa bantuan komputer, bantuan pojok baca, sehingga kita intens bercerita dengan mereka. Kalau Taman Baca Masyarakat itu istilahnya masyarakat yang kita tumbuhkan budaya membacanya, "Ucapnya.
Hamdja juga menyebutkan contoh dari Taman Baca Masyarakat serta Perpustakaan yang berjalan aktif
"Kalau Taman Baca yang aktif itu dapat dikunjungi di Pelawa, itu dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Kemudian untuk Perpustakaan Desa, ada di 4 desa, Kecamatan Parigi Utara Desa Pangi, Kecamatan Torue Desa Torue dan Desa Purwosari Serta Olobaru Kecamatan Parigi Selatan,"Sebutnya.
Disamping itu, Hamdja juga memaparkan 3 program yang sedang dilakukan oleh Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Parigi Moutong guna meningkatkan tingkat literasi masyarakat.
"Kami punya tiga program Pengembangan Perpustakaan. Kami berusaha untuk seluruh perpustakaan yang ada di Parigi Moutong itu harus terdaftar diterbitkan NPP, Nomor registrasi sangat dibutuhkan agar terdaftar kita mempunyai jaringan ke bawah untuk hubungan dengan tenaga pembinaannya terlebih dahulu. Kedua Pembinaan Sumber Daya Perpustakaan, karena rata rata pengelola perpustakaan tidak memiliki kemampuan kepustakaan, dan terakhir adalah program Literasi umum, kita akan bergandengan tangan dengan SMA/SMK, SMP, SD dengan menggunakan taman literasi (taman toraranga) oleh sekolah, kita akan lakukan secara bergilir, dan di masyarakat ada yang namanya program TPBIS Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusifitas Sosial (TPBIS),"Pungkas Hamdja.
DISKOMINFO PARIMO/windy