PorosSulteng - TOLITOLI - Menimbah ilmu dibangku sekolah adalah hak setiap anak dan menjadi tumpuan harapan para orang tua agar kelak dikemudian hari peserta didik memiliki bekal yang cukup sehingga mampu berdaya saing dan siap berkontribusi memajukan Daerah. namun agar semua berjalan lancar tentu harus di dukung sarana dan prasarana infrastruktur yang layak dan memadai.
Namun apa jadinya jika proses belajar mengajar bagi siswa tak ditunjang dengan fasilitas sarana memadai,tentu ini bisa menjadi persoalan bagi peserta anak didik terutama dalam hal kenyamanan belajar.seperti
halnya yang di alami Murid kelas 2 dan 3 SD 4 Desa Tinggi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah yang terpaksa harus mengenyam pendidikan di bawah tenda yang dipinjamkan oleh pemerintah Desa setempat.pasalnya hingga kini Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli belum juga membangunkan ruangan kelas baru untuk digunakan murid tersebut layaknya sekolah lain yang fasilitasnnya lengkap.
Kepala Sekolah SD 4Tinigi Kecamatan Galang Nasir dikonfirmasi (Minggu, 31-07/2022) membenarkan," Jika saat ini muridnya yang berjumlah 25 orang itu harus mengenyam pendidikan di bawah tenda terowongan milik Desa Tinigi.Tenda itu dipinjamkan oleh pemerintah Desa kepada sekolah untuk keperluan proses belajar mengajar disana,berlangsung di mulai sejak Tahun ajaran baru 2022 hingga kini,meski dirinya belum lama dilantik menjadi kepala sekolah di SD tersebut,awalanya dia tak tau menahu sebab musabab perihal sehingga lokasi dia area sekolah tak kunjung dibangunkan gedung ruang kelas belajar," Ungkapnya.
Saya belum lama dilantik jadi Kepala sekolah di SD 4 Tinigi dan tidak tahu persis soal status tanah itu,tapi yang jelas saya sebagai," kepala sekolah saya ikut bertanggung jawab mencarikan solusi agar ada bangunan RKB yang baru, namun untuk saat ini kita siapkan tenda untuk keperluan belajar mengajar bagi siswa.
Menurut sepengetahuan Nasir, setelah ia mencari informasi penyebab tidak terbangunkan gedung kelas belajar dua ruangan yang tepat berada disamping gedung lama, ternyata penyebabnya adalah lantaran pemilik lahan bernama Badarullah tak jadi menghibahkan tanah miliknya sehingga pihak sekolah tak berani membuat RKB.
Kepsek berharap agar OPD teknis segera membangunkan RKB sehingga muridnya merasa nyaman dalam menimbah ilmu, Tutup Kepala Sekolah. WAHYU