PorosSulteng-Palu-Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Prov. Sulteng (DKIPS) mengadakan Workshop Pengelolaan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Prov. Sulteng, Bertempat, di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Jl. Basuki Rahmat.
Workshop ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Launching CSIRT yang dilaksanakan kemarin dengan harapan para pengelola dapat memiliki kompetensi tingkat pelaksana dan manajerial di bidang keamanan informasi serta penguatan organisasi.
Narasumber pada workshop ini yaitu Muhammad Salahuddien Manggalany, seorang Praktisi IT Security menyampaikan bahwa saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini bisa disebut sebagai generasi Digital Imigran yang hidup nya tidak terlalu bergantung kepada IT.
"Tapi beda dengan generasi yang sudah Digital Native, jadi kalau sudah Digital Native itu dia menggunakan IT itu karakteristiknya ada dua yang pertama Intensif dan yang kedua Ekstensif." Ucap Muhammad Salahuddien Manggalany.
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan dari pengamatan dan monitoring yang dilakukan setiap hari oleh BSSN, sektor pemerintah menjadi yang pertama dalam sektor yang paling sering terkena pencurian data di Indonesia
Lebih lanjut, yang menjadi masalah dalam hal pencurian data adalah kebanyakan pegawai pemerintah merasa bahwa datanya tidak terlalu penting atau tidak tahu seberapa penting data yang dicuri sehingga kegiatan yang melindungi data kurang dilakukan.
“Nih bapa ibu mesti ingat ya, tahun depan itu sudah berlaku UUD Perlindungan Data Pribadi salah satu poin penting dalam UUD Perlindungan Data Pribadi itu adalah para pengelola data yaitu bapak ibu itu dimintai pertanggungjawaban sampai pidana.” Kata Muhammad Salahuddien Manggalany.
Turut hadir : Badan Siber dan Sandi Negara serta Para Pengelola Data di Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Sumber : Kominfo Santik selaku Humas Pemprov. Sulteng.
Narahubung : Nyoman (081243544308)