PorosSulteng - Palu - Adanya perubahan tahun dasar dalam Perhitungan Harga Konsumen (PHK), Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Siaran Berita Resmi Statistik tahun 2024. Bertempat, diruang Press Converence BPS Sulteng. Kamis, (1/2/2024.
Pertemuan tersebut dihadiri Kadis Kominfo Santik Provinsi Sulteng Sudaryano R. Lamangkona mewakili Gubernur, Kepala Perwakilan BI serta pejabat lingkup BPS Provinsi Sulteng.
Pada kesempatan itu, Kepala BPS Sulteng Simon Sapary menuturkan, pada Januari 2024, tingkat inflasi bulanan Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 0,8 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,97 persen. Sementara, inflasi tahun ke tahun Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 2,97 persen di bulan Januari 2024, yang disebabkan meningkatnya indeks harga (Inflasi).
"Penyumbang utama inflasi Januari 2024 secara bulanan adalah kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran dengan andil 0,04 persen dengan komoditas penyumbang utama yakni, tomat, bawang merah, ikan selar/ikan tude, Sigaret Kretek Mesin (SKM), bawang putih dan ikan layar"jelas Kepala BPS Sulteng
Simon juga mengungkapkan, secara y-on-y penyumbang utama inflasi pada Januari 2024 yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil inflasi sebesar 2,37 persen, dengan komoditas penyumbang utama adalah beras, cabai rawit dan SKM.
Kelompok penyedia makanan, minuman dan restoran memberikan andil inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah ayam goreng, kue kering berminyak dan ikan bakar.
Selain itu, kata Simon, kelompok transportasi memberikan andil inflasi sebesar 0,15 persen, komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah sepeda motor, oli dan biaya pengiriman barang.
"Terdapat tiga wilayah yang mengalami peningkatan Indeks Harga (Inflasi) secara bulanan yakni, Kabupaten Banggai, sebesar 0,27 persen, Kabupaten Morowali sebesar 0,27 persen dan dan Kota Palu sebesar 0,07 persen. Sedangkan satu wilayah mengalami deflasi yaitu, Kabupaten Toli-Toli."sebut Simon.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa angka inflasi tertinggi secara tahun ke tahun terjadi di Kab. Toli-Toli sebesar 6,76 persen, dan terendah terjadi di Kota Palu sebesar 1,98 persen.
Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan dan daya beli petani di perdesaan. NTP Sulawesi Tengah pada Januari 2024 sebesar 114,48 turun 0,13 persen dibandingkan NTP Desember 2023.
"Turunya NTP Januari 2024, disebabkan oleh indeks harga yang diterima mengalami penurunan 0,40 persen lebih tinggi dari penurunan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,37 persen"ungkapnya
Terakhir, ia menyampaikan bahwa pada Desember 2023, nilai ekspor Sulawesi Tengah mencapai US$ 1.655,92 atau naik 3,01 persen, dibanding November 2023. Jika dibandingkan dengan ekspor Desember 2022 yang mengalami penurunan sebesar 9,48 persen.
"Selama tahun 2023, nilai ekspor mencapai US$ 19.385,93 juta, atau naik sebesar 1,94 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 19.016,73 juta" tambahnya.
Siaran tersebut disiarkan secara langsung melalui channel YouTube BPS Provinsi Sulawesi Tengah.
Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng, Dinas Kominfosantik.
Narahubung : Ahyain.