PorosSulteng-Parigi Moutong- Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo membuka secara resmi rapat koordinasi dan pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi ibu hamil, bayi dibawah lima tahun (balita) dan calon pengantin secara berkelanjutan tahun 2024. Bertempat di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong. Senin(3/6/2024).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo Mengatakan percepatan penurunan stunting diarahkan pada aspek pencegahan dengan memperluas sasaran-sasaran strategis terutama pada sektor hulu melalui sasaran remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, hingga sasaran ibu dan bayi yang memiliki resiko stunting hingga usia 5 (lima) tahun.
"Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas hidup, produktivitas dan daya saing manusia sebagai dampak terganggunya pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang. Untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting dilakukan pendekatan multisektor melalui intervensi layanan spesifik dan sensitif secara konveregensi/terintegrasi yang dilakukan di tingkat pusat derah, hingga desa/kelurahan"ujarnya.
Masih pada kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan untuk pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting di kabupaten parigi moutong.
Di katakannya, tujuan rapat koordinasi dan pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting adalah mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke posyandu.
"Hasil dari kegiatan rapat koordinasi pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting ini adalah menunjukan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah stunting penguatan program gizi masyarakat peningkatan pelayanan kesehatan peningkatan akses air bersih dan sanitasi penguatan kolaborasi antar sektor monitoring dan evaluasi di kabupaten parigi moutong"pungkasnya.
Untuk itu, Pj Bupati berharap kepada bapak/ibu dapat mengikuti kegiatan ini secara aktif dan bersungguh-sungguh sehingga apa yang didapat pada pelaksanaan ini dapat diaplikasikan untuk mencegah stunting di kabupaten parigi moutong.
Plt. Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Parigi Moutong Ibu Kartikowati dalam laporannya menyampaikan 10 pelaksanaan kegiatan pasti intervensi serentak pencegahan stunting yaitu:
1. Memastikan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita yang ada di wilayah kerjanya untuk menjadi sasaran
2. Memastikan seluruh catin mendapatkan pendampingan, dan memastikan kehadiran ibu hamil serta balita datang ke pos pelayanan terpadu (posyandu)
3. Memastikan ketersediaan alat antropometri terstandar seluruh posyandu
4. Memastikan seluruh kader posyandu memiliki keterampilan dalam pengukuran antrometri terstandar, serta penyuluhan untuk ibu hamil dan balita
5. Memastikan pengukuran menggunakan alat antrometri terstandar.
6. Memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi
7. Memastikan seluruh ibu hamil dan balita di berikan edukasi di posyandu
8. Memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistim informasi e – ppgbm dihari sama.
9. Memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi
10. Memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksaan intervesi serentak termaksuk rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan.
SUMBER: DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN PARIGI MOUTONG.