AKP Basirun Laele menjelaskan bahwa konferensi pers ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai hasil capaian Operasi Patuh Tinombala 2024 yang telah dilaksanakan selama 14 hari, terhitung sejak 15 hingga 28 Juli 2024.
"Operasi ini merupakan operasi terpusat yang digelar oleh Polres Poso serta jajaran, dengan mengedepankan tindakan pencegahan dan penangkalan melalui upaya-upaya pendidikan lalu lintas, pembinaan, penyuluhan, serta rekayasa lalu lintas agar masyarakat sadar dan mematuhi segala peraturan lalu lintas untuk menciptakan Kamseltibcar," ujar AKP Basirun.
Selama pelaksanaan Ops Patuh Tinombala 2024, Polres Poso melaksanakan sejumlah kegiatan, di antaranya sosialisasi berupa himbauan dan penyuluhan di jalan maupun di lingkungan sekolah dalam bentuk spanduk dan brosur tentang tertib berlalu lintas.
Hasil yang dicapai antara lain tilang ETLE berjumlah 0, tilang manual sebanyak 63, serta teguran sebanyak 132. Adapun jenis pelanggaran yang tercatat yaitu tidak menggunakan helm SNI sebanyak 28 pelanggaran dan penggunaan knalpot yang tidak sesuai spektek sebanyak 12 pelanggaran.
Selain itu, data kecelakaan selama tahun ini menunjukkan adanya peningkatan kasus kecelakaan dari tahun sebelumnya. Tahun ini, tercatat sebanyak 8 kasus kecelakaan dengan kerugian materiil sebesar Rp 17.500.000,- (Tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah), sedangkan tahun sebelumnya hanya tercatat 5 kasus.
"Kami akan terus meningkatkan sosialisasi serta pendidikan masyarakat, terutama di kalangan pelajar yang rata-rata masih di bawah umur saat menggunakan kendaraan sepeda motor, untuk mengurangi fatalitas kecelakaan di jalan raya," ujar Kasi Humas.
Dengan adanya operasi ini, Polres Poso berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas sehingga tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di wilayah Poso.
